Pendahuluan
Memilih kemasan yang tepat sangat penting dalam industri makanan, yang selalu berubah. Kemasan membantu melindungi makanan, menjaganya tetap segar lebih lama, dan memberikan detail penting yang dibutuhkan konsumen. Selain itu, seiring dengan semakin pentingnya isu lingkungan, bahan yang digunakan untuk kemasan adalah kunci keberlanjutan.
Saat ini, ada banyak jenis kemasan makanan, masing-masing dirancang untuk jenis makanan tertentu. Ada banyak pilihan yang tersedia untuk bisnis, termasuk stoples kaca, kaleng logam, kemasan fleksibel, dan bahan yang dapat terurai secara hayati. Produsen makanan perlu memahami opsi-opsi ini untuk memastikan mereka dapat menyeimbangkan antara fungsi produk, biaya, dan dampaknya terhadap lingkungan.
Panduan ini mencakup berbagai jenis kemasan makanan, membahas fitur, manfaat, dan hal-hal yang perlu diingat. Jika Anda adalah seorang ahli dalam pengemasan atau baru saja memulainya, artikel ini memberikan informasi yang berguna untuk membantu Anda memilih kemasan yang tepat.

Bagaimana cara mengklasifikasikan jenis kemasan makanan?
Ada banyak jenis kemasan makanan, dan setiap produk makanan mungkin memerlukan jenis yang berbeda. Sebelum memilih kemasan yang tepat, Anda harus terlebih dahulu mempelajari bagaimana kemasan makanan diklasifikasikan. Pada awalnya, kita bisa mengelompokkan kemasan makanan ke dalam empat kategori utama:
Berdasarkan Jenis Bahan
Jenis bahan yang digunakan untuk pengemasan menentukan seberapa baik makanan terlindungi, seberapa berkelanjutan makanan tersebut, dan berapa biayanya. Berbagai macam plastik, kertas, kaca, logam, dan bahan komposit biasanya digunakan. Plastik digunakan untuk botol dan kemasan fleksibel karena fleksibel dan dapat menutup dengan baik. Kardus dan karton lebih baik untuk makanan kering atau makanan siap saji, dan botol kaca serta kaleng logam lebih disukai untuk makanan yang perlu dilindungi dari cahaya dan oksigen.
Dengan Aplikasi
Beberapa jenis makanan tertentu membutuhkan kemasan khusus. Misalnya, susu dan jus biasanya disegel dalam botol atau kemasan tetra untuk kenyamanan, kacang-kacangan dan biskuit dikemas dalam kantong atau kotak, makanan beku membutuhkan kemasan yang tahan dingin dan lembap, dan kotak makan siang siap saji harus ramah microwave dan kuat.
Berdasarkan Struktur & Bentuk
Berdasarkan bentuk fisiknya, kemasan umumnya dibagi menjadi kemasan fleksibel, kemasan kaku, dan kemasan semi-kaku. Kemasan fleksibel, termasuk film plastik dan kantong vakum, ringan dan tidak memakan banyak tempat; kemasan kaku, misalnya botol kaca, kaleng logam dan kotak plastik tebal, lebih bersifat protektif; dan kemasan semi-kaku, misalnya kotak kardus dan baki plastik, merupakan keseimbangan yang baik antara proteksi dan biaya.
Berdasarkan Peran Fungsional
Ketika melihat rantai pasokan dan bagaimana makanan digunakan, kemasan makanan sering dikelompokkan sebagai kemasan primer, sekunder, dan tersier. Kemasan primer menyentuh makanan secara langsung untuk menjaganya tetap aman dan segar, kemasan sekunder digunakan untuk tampilan dan penjualan, dan kemasan tersier untuk memindahkan dan menyimpan makanan, membantu meningkatkan logistik dan mengurangi kerugian.
9 Jenis Bahan Kemasan Makanan yang Umum Dijelaskan
Bahan kemasan yang tepat harus dipilih berdasarkan perlindungan, keberlanjutan, branding, dan kepatuhannya, tidak hanya berdasarkan biaya. Bahan yang berbeda dalam kemasan makanan memiliki keunggulan masing-masing, dan mengetahuinya dapat membantu makanan tetap segar lebih lama, lebih mudah dikirim, dan tetap aman.
Karton & Karton

Banyak produk makanan kering, makanan ringan, dan makanan beku yang dikemas dalam kertas karton dan kotak kardus karena klasik dan terjangkau. Kemasan ini ringan, mudah dicetak, dan dapat terurai secara hayati, sehingga cocok untuk merek yang peduli terhadap lingkungan. Karena terbuat dari bahan alami, kemasan ini baik untuk lingkungan, tetapi masalah kelembabannya dapat memperpendek umur simpan makanan kecuali jika dilapisi. Namun, mereka menarik minat produsen dalam industri makanan karena daya tarik visualnya, biaya produksi yang rendah, dan keserbagunaan serta strukturnya yang sederhana dibandingkan dengan alternatif lain yang tersedia.
Plastik (PET, HDPE, dll.)

Perusahaan makanan terus mengandalkan kemasan plastik karena fleksibel dan murah. PET dan HDPE adalah dua bahan yang biasa ditemukan dalam botol, pembungkus, dan wadah plastik. Karena sifatnya, plastik membantu memberikan perlindungan penghalang yang sangat baik, yang pada gilirannya memperpanjang umur simpan makanan yang dikemas di dalamnya. Sebaliknya, variasi transaksi berkontribusi pada limbah TPA, menciptakan kebutuhan akan bahan yang dapat didaur ulang atau dapat terurai secara hayati. Meski begitu, karena kekuatan, keringanan, dan kepatuhannya terhadap aturan bahan kontak makanan, plastik masih penting dalam industri pengemasan makanan.
Wadah Kaca

Stoples dan botol kaca dihargai dalam kemasan makanan karena stabil secara kimiawi dan memiliki tampilan premium. Karena tidak bereaksi dan jernih, mereka ideal untuk menyimpan minuman, saus, atau makanan yang mengandung asam. Meskipun kaca berat dan dapat pecah, namun tahan lama, tidak mengubah makanan yang ditampungnya, dan dapat didaur ulang berulang kali. Di beberapa wilayah di Amerika Serikat, wadah ini mewakili kualitas, terutama bagi produsen makanan yang peduli akan makanan yang sehat dan berkelanjutan.
Kaleng & Foil Logam

Kaleng aluminium dan baja berlapis timah penting untuk menyimpan makanan, sup, dan sayuran yang siap disantap. Kaleng ini membantu menjaga kelembapan, oksigen, dan cahaya menjauh dari makanan, yang membuatnya bertahan lebih lama. Aluminium digunakan untuk menyegel wadah atau membungkus makanan ringan dan makanan beku dengan kertas timah, menjaga kesegaran dan mencegah kontaminasi. Meskipun membutuhkan banyak energi untuk membuatnya, kekuatan dan kemampuan logam untuk didaur ulang berkali-kali membuatnya menjadi pilihan populer untuk kemasan baik di negara maju maupun di seluruh dunia.
Kemasan Fleksibel (Kantong, Segel Vakum)

Kantong fleksibel dan kantong bersegel vakum adalah salah satu jenis kemasan fleksibel yang paling disukai karena kemudahannya dan kebutuhan bahan yang rendah. Kemasan ini ditemukan dalam campuran makanan dan makanan bayi dan memberikan penghalang yang sangat baik terhadap karbon dioksida, oksigen, dan kelembapan, yang sangat penting dalam pengemasan untuk menjaga kesegaran. Sifatnya yang ringan, mengoptimalkan logistik, dan desain yang berpusat pada pelanggan, serta grafis yang cerah, menjadikannya ideal untuk konsumen modern. Meskipun sebagian besar bahan kemasan tidak dapat didaur ulang karena bahan campurannya, namun kemajuan telah dicapai. Format yang fleksibel sangat dihargai untuk produk yang membutuhkan masa simpan yang lama dengan tetap menjaga kenyamanan.
Kemasan yang dapat terurai secara hayati

Solusi inovatif untuk masalah kemasan ramah lingkungan berfokus pada permintaan keberlanjutan. Pilihan ini, yang dibuat dari bahan dan sumber daya organik seperti PLA atau ampas tebu, membantu mengurangi limbah TPA karena terurai secara alami. Meskipun sempurna untuk produk segar atau makanan dengan masa simpan yang pendek, ketahanan terhadap kelembapan atau zat berminyak mungkin menjadi masalah. Terlepas dari itu, bahan kemasan makanan ini mendukung produsen makanan yang berusaha memenuhi standar sadar lingkungan dan berusaha meminimalkan dampak lingkungan, yang penting dalam dunia pengemasan makanan.
Baki & Palet

Baki dan palet adalah bagian penting dari proses pengemasan makanan, tetapi terkadang diabaikan. Daging, makanan yang dipanggang, dan makanan siap saji sering kali diletakkan di atas baki yang terbuat dari busa, polietilen, atau karton. Palet digunakan untuk pengiriman massal, yang membantu menjaga produk tetap stabil dan bersih selama proses logistik. Meskipun tidak selalu digunakan secara langsung dengan makanan, palet berperan penting dalam menjaga keamanan publik. Jika kemasan transportasi tidak dirancang dengan baik, hal itu masih dapat menyebabkan kontaminasi, bahkan jika kemasan utama tidak rusak, itulah sebabnya mengapa palet sangat penting.
Pembungkus & Film

Film dan pembungkus digunakan untuk permen, makanan yang dipanggang, dan bahkan produk. Pembungkus biasanya terbuat dari polietilena, PETE, dan jenis plastik lainnya, yang memberikan perlindungan tipis namun kuat. Beberapa pembungkus adalah cling film yang digunakan untuk sayuran, sementara yang lain adalah pembungkus menyusut. Keefektifannya membantu mencegah pembusukan dengan menghalangi oksigen, nitrogen, dan kelembapan. Namun, kemampuan daur ulang terus menjadi masalah, terutama ketika berhadapan dengan varian multilayer. Namun demikian, film tetap menjadi bagian integral dari industri pengemasan makanan untuk penanganan yang efisien dan kebutuhan pengemasan bervolume tinggi.
Kemasan Khusus

Dengan kemasan khusus, Anda dapat menyesuaikan solusi khusus untuk produk makanan bernilai tinggi. Struktur kantong kopi berlapis-lapis dengan foil, kertas, dan katup untuk mengontrol pelepasan karbon dioksida. Makanan rempah-rempah dan gourmet sering kali dikemas dalam karton berbentuk unik dan kaleng yang seimbang, yang menarik perhatian konsumen dengan citra dan merek yang jelas sekaligus memberikan deskripsi produk informatif yang membantu pemasaran. Meskipun lebih mahal daripada kemasan umum, kemasan khusus masih memiliki tujuan untuk produsen makanan biasa yang mencoba menerobos persaingan ritel.
Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Kemasan Makanan yang Tepat
Memilih kemasan makanan yang optimal adalah proses yang kompleks bagi setiap perusahaan makanan. Setiap jenis kemasan memiliki tujuan selain sebagai wadah; misalnya, kemasan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap pengawetan, pemasaran merek, pertimbangan ramah lingkungan, dan persyaratan hukum. Berikut ini adalah lima faktor yang memerlukan perhatian khusus:
- Jenis Produk dan Umur Simpan
Jenis produk makanan menentukan persyaratan kemasan dasar. Misalnya, saus dan sup membutuhkan kemasan kedap udara dan anti bocor, sementara makanan ringan kering dapat disimpan dalam kantong fleksibel. Selain melindungi produk makanan, kemasan juga harus mencegah oksigen, kelembapan, dan paparan cahaya yang dapat menurunkan umur simpan. Semakin lama umur simpan yang dibutuhkan, semakin sulit kemasannya.
- Kenyamanan Konsumen
Konsumen saat ini menginginkan kemasan yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Segel yang mudah dibuka, kontrol porsi, tutup yang dapat ditutup kembali, dan kemampuan untuk digunakan dalam microwave atau freezer, semuanya membuat produk lebih nyaman dan berguna. Untuk makanan yang dapat langsung dimakan atau makanan ringan sekali saji, produk tersebut harus nyaman digunakan dan mudah dibawa.
- Keberlanjutan
Seiring dengan semakin sadarnya masyarakat akan masalah lingkungan, bahan kemasan semakin diperhatikan. Sedapat mungkin, bisnis makanan diharuskan menggunakan produk yang dapat didaur ulang, terurai secara hayati, atau dapat dibuat kompos. Menggunakan bahan yang ringan dalam kemasan membantu mengurangi emisi karbon, dan desain yang sederhana dapat membantu mengurangi limbah. Menjadi bermanfaat dan ramah lingkungan sekarang menjadi cara utama agar merek menonjol.

- Biaya dan Skalabilitas
Meskipun desain khusus mungkin menawarkan keunggulan dalam kinerja, desain ini juga disertai dengan peningkatan biaya produksi dan keterbatasan dalam meningkatkan skala operasi. Solusi pengemasan yang dipilih harus selaras dengan model bisnis, apakah itu produksi artisanal batch kecil atau lini otomatis bervolume tinggi. Kemasan yang mudah ditumpuk dan ringan juga mengurangi biaya yang terkait dengan logistik dan pergudangan.
- Kepatuhan terhadap Peraturan
Kemasan makanan harus mematuhi persyaratan keamanan lokal dan internasional. Di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan mengawasi bahan kontak makanan untuk memastikan bahan tersebut tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan konsumen. Selain itu, kemasan harus mematuhi undang-undang pelabelan tentang kandungan nutrisi, informasi alergen, dan ketertelusuran. Ketidakpatuhan akan meningkatkan risiko penarikan, litigasi, dan hilangnya reputasi.
- Kompatibilitas dan Efisiensi Mesin Pengemasan
Sebagian besar perusahaan mempertimbangkan keberlanjutan bahan, umur simpan, dan pelabelan saat memilih kemasan makanan. Namun, mereka mengabaikan kompatibilitas mesin, yang sering diabaikan. Pengemasan yang efisien lebih dari sekadar perlindungan, dan ini bergantung pada sinergi antara bahan dan peralatan produksi Anda.
Untuk produsen kecil hingga menengah atau merek OEM/ODM, sistem pengisian, penyegelan, dan pelabelan otomatis menawarkan keunggulan output dan biaya tenaga kerja yang signifikan. Namun, konfigurasi mesin yang terbatas dalam jenis wadah tertentu, seperti kaleng, toples, atau kantong, menghambat skalabilitas dan fleksibilitas lini produk.
LevaPack: Mitra Terbaik Anda dalam Mesin Pengemasan
Dengan Keahlian selama 18 tahunLevapack memberikan solusi pengalengan dan pengemasan yang efisien dan disesuaikan untuk 100+ negara. Kami menggunakan Baja tahan karat kelas makanan 304/316 dan komponen global terkemuka (Siemens, SMC, SEW) untuk kualitas yang tak tertandingi. Desain modular cocok untuk berbagai bahan dan wadah. Pengiriman cepat dalam 7 hari. Dukungan teknis seumur hidup.
Tren Kemasan Makanan Berkelanjutan
Iklim ekologi, sosial, dan hukum menciptakan ekosistem di mana bisnis harus mengadopsi beberapa bentuk kemasan yang berkelanjutan. Akibatnya, perusahaan makanan harus mengubah cara mereka berpikir tentang dampak ekologis mereka. Tren utama yang muncul dalam kemasan makanan yang tercantum di bawah ini menunjukkan pentingnya dan dampaknya terhadap industri.
Tren | Deskripsi | Nilai Bisnis |
Bahan Alternatif | Beralih dari plastik tradisional ke bahan berbasis bio, kompos, atau serat. | Mengurangi dampak lingkungan dan selaras dengan kebijakan ramah lingkungan. |
Desain Sederhana dan Dapat Didaur Ulang | Penggunaan bahan tunggal dan kemasan yang ringan untuk meningkatkan kemampuan daur ulang. | Memangkas biaya, merampingkan daur ulang, dan meningkatkan citra merek. |
Sistem yang Dapat Digunakan Kembali & Isi Ulang | Transisi ke wadah yang dapat dikembalikan atau diisi ulang oleh pelanggan. | Mendukung ekonomi sirkular dan mengurangi limbah sekali pakai. |
Transparansi Karbon & Dampak | Label yang menunjukkan jejak karbon dan kredensial keberlanjutan. | Meningkatkan kepercayaan konsumen sekaligus mematuhi peraturan yang berlaku. |
Investasi dalam Sistem Sirkular | Kolaborasi dalam rantai pasokan untuk memungkinkan penggunaan ulang, daur ulang, dan pemulihan. | Proaktif dalam mengendalikan biaya jangka panjang dari metrik keberlanjutan dan industri yang bertahan. |
Kepatuhan Kemasan & Peraturan Keamanan Makanan
Dalam industri pengemasan makanan, kepatuhan terhadap peraturan sangat penting untuk menjaga keamanan makanan, melindungi masyarakat, dan mendapatkan kepercayaan konsumen. Pengemasan produk makanan diatur mulai dari jenis bahan yang digunakan hingga cara menampilkan informasi pada label.
- Standar Bahan Kontak Makanan
Bahan-bahan yang secara langsung berdampak pada makanan, seperti plastik, kaleng logam, foil, botol kaca, dan pelapis, memerlukan perhatian khusus selama fase desain. Setiap bahan harus 100% faktual. FDA memiliki tujuan untuk menciptakan kesadaran di antara masyarakat umum dan konsumen. Ini mengharuskan produsen untuk membuktikan bahwa bahan tersebut tidak mengandung zat berbahaya yang dapat terurai dengan penggunaan rutin.
- Pelabelan dan Transparansi yang Akurat
Pengemasan produk makanan harus mencakup setiap detail, seperti bahan-bahan, nilai gizi beserta alergen, dan yang terpenting, petunjuk penyimpanan. Bersamaan dengan itu, menetapkan batasan dan mengatur klaim memberikan bonus. Menggunakan jenis verifikasi ini tanpa jaminan apa pun dapat menjadi pelanggaran hukum.

- Kepatuhan Lintas Batas
Untuk eksportir barang, kemasan harus sesuai dengan standar kepatuhan internasional. Pasar Uni Eropa dan juga kawasan Asia Pasifik cenderung memiliki peraturan yang lebih ketat dan lebih spesifik mengenai jenis kemasan makanan, terutama terkait istilah kemasan yang berkelanjutan. Mengabaikan variasi ini dapat mengakibatkan penundaan pengiriman, penolakan produk, atau bahkan denda.
- Ketertelusuran dan Keamanan Jaminan
Semua Item dengan sistem keterlacakan, seperti barcode, nomor batch, serta RFID, semakin banyak yang masuk ke dalam persyaratan di bawah sistem pemantauan rantai pasokan kemasan makanan. Paket tersebut juga harus mencegah kontaminasi melalui keamanan fisik yang tepat selama pengangkutan dan penyimpanan. Kontaminan seperti botol plastik yang retak atau kaleng aluminium yang berkarat menjadi ancaman bagi produk makanan yang memiliki masa simpan yang diperpanjang, dan terutama yang keamanannya sangat penting.
Kesimpulan
Pilihan jenis kemasan makanan yang tepat dan strategis memainkan peran penting bagi bisnis makanan yang ingin menjaga standar produk, yang secara menyeluruh menandakan kebutuhan pelanggan. Dengan banyaknya pilihan yang tersedia, seperti botol plastik, toples kaca, kemasan yang dapat terurai secara hayati, dan kaleng logam, masing-masing memiliki tujuan yang unik berdasarkan kelas makanan, umur simpan, dan logistik yang terlibat.
Tahun 2025 akan menandai kemajuan berkelanjutan menuju pengemasan yang berkelanjutan dan peraturan yang lebih ketat pada kemasan makanan di bawah ini akan mengharuskan bisnis untuk tetap waspada dan fleksibel terhadap perubahan. Kami telah melihat bahwa kemasan memiliki fungsi lebih dari sekadar tampilan; kemasan memiliki tujuan fungsional, mandat kepatuhan, dan tanggung jawab di seluruh rantai kepatuhan kemasan makanan.
Mengetahui bagaimana pengemasan makanan dapat dilakukan secara berbeda memungkinkan produsen makanan untuk meningkatkan efisiensi operasional, meminimalkan limbah, dan menumbuhkan kepercayaan konsumen, terutama di sektor makanan yang modern dan sangat kompetitif.